Senin, 16 September 2013

Pernikahan atas nama cinta. Apa sih cinta itu?

Pernikahan itu harus berdasarkan cinta, tanpa cinta pernikahan nggak akan langgeng!

Apakah menurut SisBro pernyataan diatas benar? apa benar githu? atas dasar apa anda mengatakan bahwa pernyataan diatas benar.

"Dasar somplak loe...dari jaman nenek moyang gue ampe anak gue yang TK aja tahu klo orang nikah itu karena mereka saling mencintai" kata si X

Bathin gue..sekolah dimana yah anaknya kok bisa pinter githu..hehe

Ya emang bener sih orang nikah itu karena mereka saling mencintai...gue nggak mau menimbulkan kontroversi jika menentang pernyataan itu, karena memang itu basic foundation.

Tapi pikiran kita juga harus terbuka lo..ada nggak yah..orang yang menikah tanpa cinta tapi juga tanpa paksaan dari pihak lain. Jawabnya...ada SisBro, dan menurutku landasan mereka menikah malah lebih substantial dibandingkan cinta.

Jadi menurut saya..ini menurut saya loe, jadi klo salah ya wajar aja..dan tolong dimaklumi karena emang IQ gue standarrrrr...

Menurut gue..sebelum kita mengatakan cinta kepada seseorang, ada baiknya kita instropeksi dulu perasaan kita, Cinta yang kita maksud disini apa..apa karena dia membuat loe gelisah..selalu membayangi kemana loe pergi..karena dia cantik/ganteng..karena di baik dan dewasa..karena keren aja jika jadian ama dia..atau karena apa?

Karena menurut gue, orang mengungkapkan rasa cinta itu karena ada gejolak emosi dalam dirinya yang nggak mampu lagi dia tahan, bahwa dia harus mengatakan perasaannya..dan merasa cukup egois bahwa dia harus memiliki cewek/cowok idamanya tersebut.

Hal ini yang seringkali membuat orang patah hati dan bahkan (maaf) bunuh diri...karena dia sudah mengumpulkan semuaaaaa fantasi kebahagiaan..semuaaa perasaan senang..semuaaa perasaan memiliki yang kuat..segalaaa ekspektasi dia kumpulkan menjadi sebuah bola emosi yang semakin menggelembung di hati..semakin membesar..dan membesar..dan membesar..hingga akhirnya DITOLAK..BOOOOMMMMMMMM....hancur sudah semuanya...seakan semua hampa dan tiada harapan lagi..lemah hati..dan kalah...karena semua emosi meledak percuma..dan akhirnya putus harapan.

"ahh..sok tau loe" kata si X,  loh..coba jangan terlalu purba banget deh berfikirnya....coba sekali saja kita buka pikiran kita untuk teori yang baru..gak ada salahnya kok...betuuul? betuuuull..silahkan lanjut Om.

Oke..kita lanjut. Trus gimana? bagaimana mengatasinya? hemm..gini aja deh..klo menurut gue kata "Cinta" yang kita ucapkan harus ada substansinya (isi). Maksudnya? isi daging sapi dan daun bawang githu? jiaah..suek loe..emang loe pikir martabak.

Maksud gue, cinta yang loe maksud tu apa? apakah hanya sekedar memiliki aja githu..trus klo dah bosen..nyerah..githu..atau cinta yang benar-benar sudah teruji klinis..hehe..maksudnya, dalam cinta harus ada rasa menghargai (gue hargai loe & loe hargai gue)..ada rasa saling mengisi (saling mengisi kekosongan & bukan saling menyalahkan)..ada chemistry (bukan formula ya..ntar balapan lagi..maksudnya ketertarikan)..ada rasa mengampuni (berat nih, tapi harus bisa)..harus ada rasa ikhlas (conditioner..ehh sori maksudnya conditional)..dan satu lagi yang gak kalah penting yaitu ketulusan (wahh..belum bisa "tulus" pak masih kecil..Itu "tulis" tarjoo..dah tangan dilipat..hup)

Jadi jika loe mau melangkah ke pernikahan..fase dalam cinta tersebut diatas, minimal harus ada..karena jika mengandalkan rasa "cinta" saja, nggak menutup kemungkinan 10 tahun kemudian rasa "cinta" itu muncul lagi tapi kepada perempuan/laki-laki lain yang kita anggap lebih mengerti kita, lebih memahami kita, lebih membuat kita enjoy..dan lain sebagainya..padahal seharusnya kita sudah melewati substansi-substansi tersebut sebelum kita nikah.

Sori ya..tidak ada maksud menggurui..hanya berbagi.

kesimpulan, jangan memulai sesuatu yang tidak bisa kamu bayangkan akhirnya. Maksudnya..jika pernikahan..ya harus sampai mati..tidak perduli aral rintangan yang menghadang..harus saling mengalah untuk jalan keluar.





Tidak ada komentar: